Menjelang Tahun Baru 2014

By : Muhammad Choirul Rosiqin, International Relations Student @University of Muhammadiyah Malang

Matahari yang sebelumnya berada di atas ubun-ubun itu rupanya bergeser dengan cepat kurasa dengan berjalannya waktu ke arah barat. Waktu menunjukkan pukul 15.10 WIB saat itu, dimana aku berada di kamar kos teman dekat (Galang Anggriawan, namanya) dan mungkin bisa dikatakan sahabat karena kita saling mengenal satu sama lain. Kita berkenalan pada saat dilantik sebagai mahasiswa baru atau biasa disebut Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau Ospek[1], tepatnya di kelompok 21 (kelompok yang sudah di ditentukan oleh panitia). Sahabatku ini bertanya kepadaku “rencanamu pada malam pergantian tahun nanti kemana?” dengan santai aku menjawab “tidak mau kemana-mana” (dengan sedikit tersenyum). Lantas dia bertanya lagi “mau ikut acaranya organisasi yang aku ikuti gak (organisasi yang dimaksud UKM Kopma)” tidak apa-apa, dia terangkan. Rasa gugupku buang jauh-jauh agar bisa menikmati moment pergantian malam terakhir 2013 tidak sendirian. Akhirnya, aku mengikuti acara yang diadakan oleh UKM Kopma, dan kebetulan berada di Universitas Muhammadiyah Malang.

Acara yang dimaksud sahabatku ini bakar ayam potong, kukira ayam yang mau disajikan untuk bakar-bakar itu sudah siap. Eh, tenyata perkiraanku itu meleset. Ayam yang mau dibakar itu masih dalam keadaan hidup, mau tidak mau harus menyembelih, memotong ayam, membuang bulu, dll. Kelihatannya memang sedikit melelahkan, namun kebersamaan membuat keadaan (lelah) tidak terasa hebat. Dimulai dengan menyembelih ayam dahulu, uniknya sahabat yang kuceritakan ini belum pernah memegang ayam yang hendak disembelih. Ketakutannya itu menjadi hiburan sendiri, melihat ekspresi wajah yang cukup lucu itu membuat anggota yang ikut tertawa. Kira-kira kita menunggu 5 menit untuk mencabut bulu yang menempel di kulit ayam.

Butuh air panas untuk mempermudah sesi membuang bulu ayam, untungnya ada kos mahasiswi yang kebetulan juga ikut dekat dengan kampus. Akhirnya memasak air di dapurnya (mahasiswi itu), diteruskan dengan membuat bulu ayam tadi. Sebelum sesi memisahkan bulu dengan kulit si ayam, mahasiswi berkulit gelap menegur kita (cowok berempat masuk ke kos putri) “jangan lama-lama ya, gak enak sama b.kos nanti kalau ditanya” katanya. “Iya mbak, cuma sebentar aja kok” menjawab dengan kompak. Sesudah memisahkan bulu dengan kulit ayam, dilanjutkan dengan memotong dan membuang sebagian isi perut ayam dan membersihkannya dengan bersih.

Singkat cerita, ayam siap untuk dibakar dan bara-pun dibuat. Tapi, ada yang menjengkelkan disana yaitu api masih menyala ayam yang sudah silumuri dengan bumbu langsung di letakkan di tempat pembakaran. Hasilnya kurang bagus karena suhunya terlalu panas dan gosong. Ketika sudah selesai dibakar, nasi beserta sambal yang diolah dihidangkan bersama dengan ayam bakar tadi. Acara makan bersama-pun dimulai dengan membaca do’a dan diakhiri dengan mengucap syukur.

Setelah acara itu, aku dan sahabatku melanjutkan pergi ke tempat yang biasa ramai pada moment pergantian tahun, tepatnya malam tanggal 31 desember di Omah Kampus. Jam menunjukkan 23.45 WIB, sebentar lagi acara pelepasan kembang api dimulai. Tepat pukul 23.55 WIB kembang api-pun mulai menghiasi malam yang gelap sehingga terlihat indah, pemandangan yang indah ini hanya bisa dinikmati cukup singkat yaitu 10 menit saja. Walaupun begitu, rasa yang bisa dinikmati itu lebih berharga dibandingkan dengan tidur di rumah.

---

[1] Ospek merupakan momentum bersejarah bagi setiap siswa yang memasuki pintu gerbang perguruan tinggi. Pada hakikatnya kegiatan ini bbertujuan untuk memperkenalkan kampus kepada mahasiswa baru. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Orientasi_Studi_dan_Pengenalan_Kampus.