Cultural Globalization? Profitable or Not

By : Muhammad Choirul Rosiqin, International Relations Student @University of Muhammadiyah Malang

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini dan dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Apa benar begitu? Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Mari kita lihat sejarah, benih dari globalisasi telah tumbuh dan berkembang saat manusia mengenal perdagangan antar negeri melalui jalan darat maupun laut. Sementara itu, James Petras mengemukakan bahwa proses globalisasi terjadi dalam 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:

7c772e91569e9eec727aa236ad601162_globalization-11-300x273Fase Pertama, Globalisasi telah dimulai sejak abad ke-15. Seiring dengan perkembangan kapitalismne dan ekspansi ke negara dan daerah lain. Proses globalisasi juga telah dimulai sejak terjadi penaklukan sebuah negeri atas Asia, Afrika, dan Amerika Latin serta pendudukan bangsa kulit putih atas tanah di Amerika Utara dan Australia.

Fase Kedua, Globalisasi dibangun pada era interimperial trade atau perdagangan antar kaum penjajah. Perdagangan antarnegara di Eropa selanjutnya dengan Amerika, merupakan serangkaian kerja sama lokal dalam satu kawasa untuk mendukung kekuatan dominan dalam kawasan tersebut. Dalam konteks ini, globalisasi telah melibatkan kompetisi dan kolaborasi antara perusahaan multinasional di satu negara untuk merebut pasar dunia.

Fase Ketiga, Globalisasi masuk ke dalam fase international trade atau perdagangan internasional. Perdagangan internasional atas komoditas dan jaringan pasar global maupun regional telah memberi karakter kelas dalam globalisasi, di mana globalisasi telah menjadi arena bagi konflik kelas dan konflik perdagangan.

Adapun pemicu globalisasi ada dua faktor utama yaitu; pertama, turunnya hambatan dalam arus masuk dan keluar produk, jasa dan modal yang terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia (PD) II; kedua, perubahan teknologi khususnya perkembangan yang dramatis yang terjadi tahun-tahun belakangan ini di bidang komunikasi, proses informasi dan teknologi transportasi.

Nah, sekarang kita telah mengetahui sejarah dan pemicu berkembangnya globalisasi. Namun, tidak banyak yang mengerti apa globalisasi itu. Oleh karena itu penting kiranya untuk mengetahui pengertian dari globalisasi, Globalization is “the act of globalizing“; from the noun “global“ meaning “pertaining to or involving the whole world“, “worldwide“; “universal“. Globalisasi sendiri masih belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Jangan heran jika definisi yang dikemukakan oleh para ilmuan itu berbeda, meskipun ada kemiripan diantaranya. Seperti beberapa ilmuan yang mendefinisikan ‘globalisasi’ di bahwa ini:

  1. MARTIN ALBROWN 1990, Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia tunggal, komunitas global
  2. M.WATERS, Sebuah proses sosial dimana halangan – halangan yang bersifat geografis pada tatanan sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang semakin sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
  3. EMMANUEL RICHTER, Jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar – pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan yang saling menguntungkan dan persatuan dunia.
  4. R. ROBERTSON 1992, Globalisasi tidak dapat disederhanakan bahwa secara objektif menyangkut budaya dan persoalan subyektif, yakni cakupan dan kedalaman kesadaran bahwa dunia adalah tempat yang tunggal.
  5. ROBERT COX 1994, Karakteristik globalisasi adalah kecenderungan menyatunya produksi dan pembagian kerja secara internasional, perpindahan penduduk dari selatan ke utara, lingkungan kompetisi baru yang mempercepat poses itu, dan internasionalisasi negara … membuat negara sebagai agen globalisasi baru.
  6. Martin Khor, 1995, Globalisasi adalah apa yang kami di Dunia Ketiga selama beberapa abad menyebutnya kolonisasi.
  7. The World Bank, Globalization – the growing integration of economies and societies around the world
  8. International Forum on Globalization (IFG), Globalization is the present worldwide drive toward a globalized economic system dominated by supranational corporate trade and banking institutions that are not accountable to democratic processes or national governments.

Sebagaimana judul di atas, kita tidak akan membeberkan secara luas mengenai globalisasi, tetapi kita akan fokuskan ke globalisasi kebudayaan. Secara intensif, perkembangan globalisasi kebudayaan terjadi pada awal abad ke-20 seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Cultural globalization is the rapid movement of ideas, attitudes, and values across national borders. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini (Lucian W. Pye, 1966).

Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya, dimana kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya lain. Kita bisa lihat budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, seperti pergaulan bebas, gaya berpakaian yang ala barat, dan lain sebagainya.

Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan kita, tetapi dari sudut pandang yang lain, globalisasi bisa memberikan kesempatan istimewa untuk bangsa-bangsa yang kaya dengan budaya. Seni kita akan tersebar ke luar batas negara dan memberikan pengaruh kepada dunia. Pada berbagai era seni dan kebudayaan Indonesia menemukan identitasnya. Tapi karena masuknya budaya globalisasi, kebudayaan kita jadi ikut oleh arus budaya yang lebih besar. Masalah inilah yang mungkin terjadi hari ini. Karena itu, bangsa Indonesia tidak perlu takut pada pengaruh asing. Kita harus berusaha untuk memahami bagaimana seni dan kebudayaan bisa menjadi benteng pertahanan identitas dan tradisi kita selanjutnya.

Ketidakjelasan akan pemahaman nilai-nilai kebudayaan sangat dipengaruhi oleh pola fikir yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Arus budaya globalisasi yang sudah mengakar dan mendarah-daging pada pola fikir masyarakat sosial. Demikian itu sudah jelas, bila dilihat dari budaya konsumtif, instan, gaya hidup dan lain-lain. Budaya globalisasi tidak dapat dibendung, ditentang, apalagi ditolak. Yang mesti kita lakukan sekarang ini adalah bagaimana budaya globalisasi mendatangkan manfaat bagi budaya Indonesia, serta bagaimana memfilterisasi budaya tersebut yang mempengaruhi pada pola fikir kebudayaan bangsa Indonesia.

Dampak Positif Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa

  1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
  2. Mudah melakukan komunikasi
  3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
  6. Mudah memenuhi kebutuhan
  7. Dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa

  1. Informasi yang tidak tersaring
  2. Perilaku konsumtif
  3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  5. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
  6. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
  7. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
  8. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  9. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
  10. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Daftar Bacaan:

http://search.warwick.ac.uk/search/redirect.html?u=http://wrap.warwick.ac.uk/2010/1/WRAP_Scholte_wp10902.pdf

http://tonnyeffendi.wordpress.com/2008/01/02/is-globalization-as-a-son-of-capitalism/

http://www.genderandhealth.ca/en/modules/globalization/globalization_what_is-01.jsp

http://www.wisegeek.com/what-is-cultural-globalization.htm

About Muhammad Choirul Rosiqin

I was born in Eastern Probolinggo, East Java, in 1994. I'm student of International Relations @University of Muhammadiyah Malang
This entry was posted in Bisnis Internasional. Bookmark the permalink.

4 Responses to Cultural Globalization? Profitable or Not

  1. click here says:

    Would you design your own personal site? Love just how it looks.

    Like

  2. I really like your blog.. very nice colors & theme.
    Did you design this website yourself or did you hire someone to do it for you?
    Plz respond as I’m looking to design my own blog and would like to know where u got this from.
    thank you

    Like

  3. Hi there everyone, it’s my first visit at this site, and post is genuinely fruitful
    for me, keep up posting such posts.

    Like

  4. My brother recommended I might like this website. He was entirely right.
    This submit truly made my day. You cann’t believe simply how so much time I had spent for this information! Thank
    you!

    Like

Hey hey! What have you got to say?