wkwkwk

By : Muhammad Choirul Rosiqin, International Relations Student @University of Muhammadiyah Malang

Penggalan cerita dua hari yang lalu, kejadiannya bertempat di sebuah kelas yang berada di dalam Masjid A.R Fachruddin. Ketika itu, salah satu kelompok sedang presentasi tentang tema atau topik bahasan yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Sedangkan mahasiswa yang lainnya menyimak presentasi kelompok tersebut. Presentasi tersebut berdurasi kurang lebih 25 menit, dilanjutkan dengan diskusi kelas atau biasa kita sebut tanya-jawab.

Diskusi kelas-pun berjalan dengan baik, namun antusias dari penyimak (audience) hanya terlihat sedikit. Hal itu terlihat dari wajah para penyimak atau audience; ada yang sendawa, mata memerah seakan tak tidur semalaman, ada juga yang bbm-an, dan ada sedikit audience mendengarkan presentasi.

Pada diskusi kelas kali ini, terdapat kata-kata pemateri yang membuat para audience tertawa dan mungkin untuk sebagian orang menganggap hal ini (fatal) yang harusnya tidak dilakukan oleh si pemateri. Mungkin penggalan percakapan di bahwa ini akan mewakili kejadian yang sebenarnya, mari kita lihat.

Saat pemateri akan menerima beberapa pertanyaan, tetapi bpk. dosen menyarankan pemateri untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pertama dan begitu selanjutnya.

Dosen: Silahkan dijawab dulu pertanyaan si A. Setelah itu baru tampung pertanyaan si B.

Salah seorang mahasiswa yang sedang presentasi menjawab: Baik pak, “saya akan mencoba pertanyaan si A. Bagaimana pertanyaannya saudara tadi?”

Audience: wkwkwk[1] (tertawa)

Lalu, (seraya meneguk ludah dan terlihat malu) pemateri menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan audience. Pada waktu itu pemateri mungkin lupa dengan apa yang akan disampaikan untuk menjawab pertanyaan si A, sehingga pemateri ini meminta si A untuk mengulang pertanyaan yang diajukan untuk mengingat jawaban dalam benaknya.

Oleh karenanya penulis berharap kepada para pembaca tulisan ini untuk memperhatikan hal kecil dalam presentasi. Untungnya, hal seperti diatas hanya terjadi di dalam kelas. Bagaimana bila hal tersebut terjadi di sebuah konferensi atau dalam seminar atau yang lainnya? Tentunya, fatal jika hal sepele tersebut terjadi pada kalian saat mempresentasikan hasil penelitian dan membuat para audience berasumsi bahwa kalian grogi, takut, gugup, malu atau yang lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tulislah pertanyaan audience pada secarik kertas untuk dapat mengingatkan pada pertanyaan yang diajukan si audience. 🙂

[1] Kitabgaul, Arti kata ‘wkwkwk’, wkwkwkwk: tidak mempunyai arti khusus, tapi artinya mengekspresikan tertawa geli dalam menanggapi suatu tanggapan panjang katanya tidak terbatas, semakin panjang kata wkwk,maka mengartikan semakin gelinya seseorang menanggapi suatu tanggapan, dalam http://kitabgaul.com/word/wkwkwk, (07/05/2014, 14:23). Sedangkan menurut fimadani.com, kata wkwkwkwk tersebut biasa diucapkan oleh orang Indonesia untuk menyatakan tertawa dalam interaksi sosial di dunia maya, lihat http://www.fimadani.com/arti-wkwkwk-dari-sudut-pandang-sains/, (07/05/2014, 14:25).